Kekuatan cinta Akil dan Anita Salsabila. Kisah cinta berbeda agama, dengan cintanya dan hidayah dari Tuhannya, Ia menjadi seorang mualaf dengan masuk Islam. Dengan begitu banyak kekangan dari sang kakak, ditambah dengan penyakit kanker yang diderita oleh Anita, menjadikan mereka tak dapat bersatu dan akhirnnya berpisah oleh kematian. Cinta tak harus memiliki, namun dalam kisah ini mereka mencintai sampai mati, dan hanya bisa dipisahkan oleh kematian.
Makin penasaran dengan ceritanya, berikut cerpennya, selamat membaca :-)
Cinta Sampai Mati
Tiba di ujung senja sore itu, bunyi – bunyian burung berkicau, beterbangan keluar dari sangkarnya. Saat itu selesai sholat jamaah di Masjid, Ia duduk – duduk di teras Masjid. Sebut saja Ia Akil.
Memang seperti biasa Ia selalu duduk – duduk dulu di teras Masjid setelah selesai sholat maghrib, di Masjid Al Huda dekat rumahnya, sambil menunggu sholat isya’. Terkadang juga Ia duduk sambil bermain handphone, mungkin facebookan, twitteran, atahu whatsapp yang tak seharusnya Ia lakukan di Masjid, namun itulah yang jadi kebiasaan buruknya.
Tak dipungkiri memang sosok Akil adalah seorang pria pintar mengaji dan membaca Al-Quran, rajin ibadah namun tak tahu akhir – akhir ini bermain handphone di teras Masjid menjadi kegiatan rutinnya setelah selesai sholat.
Entah kenapa, ada apa gerangan dengan dirinya. Seperti ada sesuatu hal yang membuatnya menjadi murung dan diam.
“Aku minta kamu jangan ganggu aku lagi, cukup sampai di sini saja hubungan kita, jangan dekati aku lagi”, kiriman whatsapp dari Anita.
“Aku menyayangimu, tolong jangan seperti ini padaku, aku tersiksa, hanya bersamamu ku bahagia”, jawab Akil.
Ya, memang Anita itu berbeda keyakinan dengan Akil. Anita adalah pacar pertama Akil. Akil sangat menyayanginya walaupun kondisi mereka berbeda agama.
Awalnya semua baik-baik saja, mereka tak pernah berselisih paham atahupun bertengkar. Sudah satu tahun ini mereka menjalin hubungan. Anita adalah sosok wanita yang cantik, ramah, tinggi dan berambut panjang terurai. Ia pun sosok yang perhatian pada pacarnya yaitu Akil. Seperti ketika hari Senin dan Kamis Ia selalu mengingatkan Akil untuk berpuasa sunah, dan ketika tiba waktu sholat, Ia pun selalu menghormati dan mempersilahkan Akil untuk beribadah. Begitu juga dengan Akil yang tak pernah lupa ingatkan Anita setiap minggu untuk beribadah di Gereja.
Cerita ini berawal ketika suatu malam, Akil datang ke rumah Anita untuk menjemputnya jalan-jalan ke pasar malam.
“Assalamualaikum...” , ucap Akil sambil mengetuk pintu.
“Wangalaikumsalam wr.wb”, jawab seorang Kakek – Kakek tua yang menggunakan tongkat dan dibukakannya pintu untuk Akil.
“Anak ini siapa?”, tanya Kakek lagi. Ternyata Ia adalah Kakeknya Anita yang beragama Islam seperti Akil.
“Saya teman Anita kek, saya Akil.” Kemudian Akil berjabat tangan dengan Kakek, dan disuruh masuk, duduk di ruang tamu sambil menunggu Anita.
Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba – tiba ada yang datang. Seno, Ia adalah kakak Anita. Sambil sinis melihat Akil. ”Hai kek, siapa ini orang?”, “Hey kamu, siapa? Pasti pacarnya Anita kan, mengganggu saja kau, awas ya kalau kamu berani mempengaruhi adikku!”, ucapannya sambil melotot memarahiku dan seakan mengancamku. Lalu Ia pun pergi begitu saja masuk ke dalam.
“Maaf nak, itu Seno, Ia adalah kakaknya Anita. Sifatnya memang seperti itu, maaf sekali lagi jika Ia...
“Iya kek, tak apa.” Jawab Akil sambil senyum.
Tak lama kemudian Anita keluar dan wow begitu cantik dan anggun sosoknya, malam itu menggunakan baju bewarna merah. Satu warna kesukaannya, dan tetap membiarkan rambutnya terurai dengan indah. Sungguh Akil tergila – gila padanya, Ia bagaikan bidadari turun dari langit ujarnya.
Akil masih terbengong – bengong, dan Ia tersadar saat Kakek menepuk bahunya sambil senyum dan berkata ”Sudah nak, berangkatlah, hati – hati dan jaga Anita. Jangan pulang larut malam.”
Akil dan Anita pun berangkat ke pasar malam dengan motor. Mereka terlihat bahagia dan sangat menikmati malam itu. Mereka berjalan – jalan sambil melihat suasana pasar malam yang ramai, menikmati es krim dan jajanan lainnya. Akil sangat bahagia malam itu bisa bersama dengan Anita, hari itu hari jalan mereka satu tahun, dan malam itu juga mungkin malam terakhir dan perpisahan bagi mereka.
Pulang dari pasar malam, kak Seno sudah di depan rumah, Akil menyapa dan tiba – tiba Akil dipukul oleh kak Seno, ”Pergi kamu dan jangan pernah lagi menginjakkan kaki di sini atahu kau akan menyesal!” bentak kak Seno.
Anita melerai kami namun tak berhasil, ditariklah tangan Anita dan dibawa masuk oleh kak Seno. Sejak saat itu, sudah dua minggu ini Akil tak pernah melihat Anita lagi.
Sebenarnya Anita mempunyai alasan mengapa mengirimkan whatsapp seperti itu. Karena Ia diancam oleh kak Seno, untuk memilih antara putus dengan Akil atahu Akil akan mati. Tentu saja itu keputusan sulit bagi Anita, karena Ia mencintai Akil.
Akil seorang karyawan suatu perusahaan ternama di Bandung. Ia pun rajin dan dipercaya oleh atasannya. Kali ini tak biasanya Ia kesiangan masuk kerja. Tiba di kantor, Ia langsung duduk, tak bicara sepatah kata dan kemudian Ia jatuh pingsan. Teman-teman pun menolongnya sampai Ia baikan, untung saja Ia tak kenapa – kenapa.
Jam 18.00 WIB, Ia sampai di rumah, Akil pun langsung duduk dan bersandar, badannya lemas. Handphone nya berdering ada panggilan masuk dari Kakek Roy, Kakeknya Anita. “Akil, saya tahu kamu mencintai Anita, begitu pula sebaliknya, saya dapat merasakan ketulusan cinta kalian walaupun kalian berbeda agama sekalipun Seno, kakak Anita memisahkan kalian karena ada alasannya. Dulu setelah meninggalnya ayah dan ibu mereka karena korban bom yang dilakukan teroris yang bertopeng Islam, Ia menjadi berubah dan berpikir Islam itu jahat. Makanya ketika Ia tahu pacarnya Anita orang Islam Ia sangat benci. Saya harap kamu bisa mengerti. Saya memang orang Islam tapi saya yang telah membesarkan mereka. Sejak mereka berumur 10 tahunan. Jadi mereka menerima saya. Saya adalah teman Kakek mereka, saya merasa berhutang budi pada Kakeknya, belum sempat saya membalas kebaikannya, Ia sudah meninggal, kemudian setelah saya tahu anaknya meninggal dan cucunya tidak ada yang mengurus. Maka saya besarkan mereka dengan penuh kasih sayang.” Penjelasan Kakek Roy di telepon sangat panjang lebar dan Ia telah menjelaskan semuanya, sekarang Akil jadi tahu yang sebenarnya.
Pagi-pagi Akil berani mendatangi rumah Anita. Saat itu, kak Seno tidak di rumah, hari ini adalah hari Minggu. Mungkin kak Seno sedang ke Gereja, sementara di rumah hanya ada Kakek dan Anita.
Anita jatuh sakit semenjak seminggu yang lalu. Ternyata Ia menderita kanker. Anita tahu umurnya tak lama lagi dan Ia menderita ini sejak lama, namun Ia tak pernah memberi tahu kakenya dan kakaknya. Ia cukup bahagia mengenal sosok Akil satu tahun ini, disisa umurnya. Satu tahun ini pun Ia selalu menjalani kemoterapi tanpa Akil dan semua keluarganya tahu. Ia menyembunyikan semua ini karena tak ingin melihat mereka sedih.
Datanglah Akil menghampiri Anita.
“Akil tolong bawa aku ke Gereja.” Pinta Anita.
“Baiklah.” Sambil Akil ambilkan kursi roda untuk Anita.
Sesampainya di Gereja, Anita menyampaikan apa saja ucapan terakhirnya.
Anita berdoa pada Tuhannya sambil menangis, dan kemudian memanggil Akil dengan pelan.
“Akil, aku baru saja berdoa pada Tuhan, semoga kamu bahagia setelah kepergianku dan tidak di ganggu lagi oleh kak Seno. Aku juga berdoa agar aku dan kamu akan dipersatukan lagi di alam akhirat dan kita akan di surga bersama.” Ucapnya pelan.
“Iya Anita, aku mencintaimu, kamu jangan tinggalin aku ya?” pintaku padanya sambil menggenggam erat tanganya.
“Akil, aku juga mencintaimu, aku lebih mencintaimu Akil. Aku barusan juga berdoa, aku telah minta maaf padamu karena aku akan berpindah keyakinan, aku ingin menjadi mualaf sebelum aku meninggalkan dunia ini, agar nanti aku bisa bersama kamu di alam sana. Akil bantu aku.” Isaknya.
Alhamduliah, subhanallah Anita. Baiklah aku akan menuntunmu.
“Ashaduanla illa haillallah waas haduanna muhammadarrosulluhlah.” Diikutinya kalimatku oleh Anita dan masuklah Ia menjadi mualaf, orang yang baru masuk Islam. Ia pun tersenyum bahagia, dan berterima kasih padaku. Seharian ini Ia minta Akil untuk mengajarinya wudhu, membaca al-quran dan sholat.
Tiba sholat ashar, Akil, Kakek dan Anita. Kami sholat berjamaah. Selesai sholat kami lihat ke belakang, ternyata Anita sudah meninggal dunia. Subhanallah, Ia meninggal dengan keadaan yang baik.
Kak Seno datang dan bertaubat. Ia pun masuk Islam, dengan anggapan agar Ia bisa bertemu dengan adiknya di nirwana atau surga.
“Kekasihku Anita Salsabila, semoga kau tenang dan bahagia di alam sana, aku berjanji akan bahagia seperti yang kau inginkan. Aku akan selalu mencintai kamu walau kamu sudah tiada. Cinta kita akan abadi selamanya. Anita aku akan menikah dengan seorang wanita, Ia baik dan memiliki nama sepertimu Anita Salsabila, restui aku memilikinya Anita.” Gumam Akil, lalu meninggalkan tempat pusarannya itu sambil tersenyum.
Judul Cerpen : Cinta Sampai Mati
Panjang Cerita : 1.281 kata
Terimakasih sudah mengunjungi blog solusi kita di Solusi Kita. Semoga bermanfaat. Baca juga karya cerpen berikutnya.